LAPORAN
OBSERVASI
MANAJEMEN
KOMPONEN-KOMPONEN SEKOLAH
MADRASAH
ALIYAH AL-ASROR SEMARANG
Tugas
ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sekolah
Disusun
oleh
Putri Rizka Okta R 7101412100
Dwi Fajar Riyadi 7101412016
UNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG
2013
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
hidayah serta inayah-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan Laporan
Observasi “Manajemen Komponen-komponen Sekolah” ini tepat pada waktunya.
Laporan
ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sekolah, yaitu tentang
Manajemen Komponen-komponen Sekolah di Madrasah Aliyah Al-asror Semarang.
Semoga laporan
ini dapat memberikan manfaat bagi para mahasiswa selaku calon pendidik dalam
hal mengetahui bagaimana peran dan tanggungjawab seorang Guru atau pendidik
terhadap siswa-siswanya, dan penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh
dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir
kata kami sampaikan terimakasih pada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam
dunia pendidikan, khususnya sekolah memerlukan kompenen-kompenen dalam memanajemen sekolah guna membantu
tercapainya tujuan yang diharapkan. Manajemen sekolah merupakan bagian dari
manajemen pendidikan, atau penerapan manajemen pendidikan dalam organisasi
sekolah sebagai salah satu kompenen dari sistem pendidikan yang berlaku.
Manajemen sekolah terbatas pada satu sekolah saja, sedangkan manajemen
pendidikan meliputi seluruh kompenen sistem pendidikan, bahkan bisa menjangkau
sistem yang lebih luas dan besar secara regional, nasional, bahkan
internasional. Dengan adanya manajemen di sekolah dapat diketahui bagaimana
manajemen-manajemen substansi pendidikan di suatu sekolah atau manajemen
berbasis sekolah agar dapat berjalan dengan tertib, lancar, dan benar-benar
terintegrasi dalam suatu sistem kerja sama untuk mencapai tujuan secara efektif
dan efisien. Hal yang paling penting dalam implementasi manajemen berbasis
sekolah adalah manajemen terhadap kompenen-kompenen sekolah itu sendiri.
Sedikitnya terdapat tujuh kompenen sekolah yang harus dikelola dengan baik
dalam rangka Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), yaitu kurikulum dan program
pengajaran, tenaga kependidikan, kesiswaan, keuangan, sarana prasarana
pendidikan, pengelolaan hubungan sekolah dan masyarakat, serta manajemen
pelayanan khusus lembaga pendidikan.
Sehubungan
dengan hal tersebut kami selaku penulis melakukan observasi ke sekolah guna
memenuhi tugas dari mata kuliah Manajemen Sekolah serta dapat mengetahui secara
langsung bagaimana sistematika pendidikan dalam manajemen sekolah. Demikian
dengan adanya observasi tersebut kami dapat mendapatkan informasi yang
sebenarnya tentang manajemen sekolah.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1. Apa
pengertian Manajemen Sekolah?
2. Apa
saja komponen-komponen mamanjemen sekolah?
3. Profil
Madrasah Aliyah Al-asror Semarang
4. Bagaimana
sistem pengolahan komponen manajemen di Madrasah Aliyah Al-asror Semarang
C.
TUJUAN
1. Untuk
memahami pengertian manajemen sekolah
2. Untuk
mengetahui komponen-komponen manajemen sekolah
3. Untuk
mengetahui profil Madrasah Aliyah Al-asror Semarang
4. Untuk
mengetahui sistem pengolahan manajemen di Madrasah Aliyah Al-asror Semarang
BAB II
PEMBAHASAN
A.
MANAJEMEN
SEKOLAH
Perkembangan teori manajemen erat
kaitannya dengan perkembangan administrasi di negara-negara maju sebagai akibat
dari perkembangan industri. Pengertian manajemen sekolah sebenarnya merupakan
aplikasi ilmu manajemen dalam bidang persekolahan, sesuai ruang lingkupnya
yaitu sekolah. Kegiatan-kegiatan manajerial maupun kegiatan operatif akan dapat
berjalan manakala ada suatu wadah yang disebut organisasi. Dan sebaliknya suatu
organisasi akan dapat berkembang secara optimal didalam mencapai tujuannya
manakala di dalamnya ada suatu proses kegiatan yang disebut proses
pengorganisasian. Dimana pada proses tersebut tidak terlepas dari pencapaian
tujuan sekolah sebagai suatu organisasi. Tujuan sekolah meliputi tujuan
institusional umum dan khusus.
Tujuan institusional umum mengacu pada
jenjang dan jenis pendidikan, sedangkan tujuan institusional khusus disamping
diwarnai dengan jenis dan jenjang pendidikan juga diwarnai oleh penyelenggaraan
pendidikan itu sendiri.
Untuk ruang lingkup dari manajemen
sekolah secara substansional meliputi : manajemen peserta didik, manajemen
personal, manajemen anggaran biaya, manajemen husemas, manajemen kurikulum, dan
manajemen layanan khusus.
Jadi manajemen sekolah dapat diartikan
sebagai proses manajerial dalam suatu organisasi sekolah yang bertujuan untuk
memperlancar seluruh kegiatan sekolah agar dapat mencapai tujuan secara baik,
efektif, dan efisien.
B.
PENGERTIAN
MANAJEMEN KOMPONEN-KOMPONEN SEKOLAH
Ruang
lingkup komponen manajemen sekolah secara substisional terdapat enam komponen
yang harus dikelola dengan baik dalam rangka pencapaian tujuan sekolah yaitu :
1. Manajemen peserta didik
Peseta
didik adalah seorang yang terdaftar dalam suatu jalur, jenjang, dan jenis
lembaga pendidikan tertentu, yang selalu ingin mengambangkan potensi dirinya
baik pada aspek akademik maupun non akademik melalui proses pembelajaran.
Manajemen
Peserta Didik (siswa) adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan
diusahakan secara sengaja serta pembinaan secara kontinu terhadap seluruh
peserta didik yang bertujuan untuk mengatur berbagai kegiatan dalam bidang
kesiswan agar kegiatan pembelajaran di sekolah lancar, tertib, dan teratur.
2. Manajemen personal
Manajemen
Personal atau organisasi sekolah merupakan seluruh proses kegiatan yang
direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta
pembinaan secara kontinu para pegawai di sekolah, sehingga mereka dapat
membantu atau menunjang kegiatan-kegiatan sekolah khususnya kegiatan belajar
mengajar secara efektif dan efisien demi tercapainya tujuan pendidikan yang
telah ditetapkan. Para personel harus dikelola dengan baik agar mereka senantiasa
aktif dan bergairah dalam menjalankan tugasnya sehari-hari. Kegiatan
administrasi personel meliputi penyiapan atau pengadaan, penataan atau
penempatan atau pengangkatan, ujian dinas, kenaikan pangkat atau jabatan,
pembinaan, pengembangan, penilaian dan pemberhentian atau pemutusan hubungan
kerja.
3.
Manajemen
Anggaran biaya
Manajemen
Anggaran biaya sekolah merupakan seluruh proses kegiatan yang dilaksanakan atau
diusahakan untuk memenuhi biaya operasional sekolah atau pendidikan, sehingga
kegiatan operasional pendidikan semakin efektif dan efisien, demi membantu
tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Secara
garis besar kegiatannya meliputi pengumpulan atau penerimaan dana, yang sah
(dana rutin, SPP, sumbangan BP3, Donasi, dan usaha-usaha lainnya), penggunaan
dana, dan pertanggungjawaban dana kepada pihak-pihak terkait yang berwenag.
4.
Manajemen
Husemas (Hubungan sekolah dengan pihak masyarakat)
Manajemen
Hubungan Sekolah dengan Masyarakat merupakan seluruh proses kegiatan yang
direncanakan untuk mendapatkan simpati dari masyarakat pada umumnya serta dari
publiknya, pada khususnya, sehingga kegiatan operasional sekolah atau
pendidikan semakin efektif dan efisien, demi membantu tercapainya tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan. Pada hakikatnya sekolah merupakan bagian yang
tak terpisahkan dengan masyarakat, seperti orang tua murid atau anggota badan
pembantu penyelenggaraan pendidikan (BP3). Demikian pula hasil pendidikan
pelaksanaan sekolah akan menjadi harapan masyarakat, maka kegiatan sekolah
harus terpadu dengan masyarakat.
5.
Manajemen
Kurikulum
Manajemen
kurikulum merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan
secara sengaja dan sungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinyu terhadap
situasi belajar secara efektif dan efisien demi membantu tercapainya tujuan
pendidikan yang telah diharapkan.
Secara
opersional kegiatan administrasi atau manajemen kurikulum itu dapat meliputi
tiga kegiatan pokok, yaitu kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru, peserta
didik, dan seluruh sivitas akademika atau warga sekolah atau lembaga
pendidikan.
6.
Manajemen
Layanan Khusus
Manajemen
layanan khusus atau sarana dan prasarana sekolah meliputi manajemen
purpustakaan, kesehatan, dan keamanan sekolah. Dengan sarana dan prasara yang
memadai tentu proses pencapaian tujuan sekolah akan lebih efektif dan efisien.
C. PROFIL MA AL ASROR SEMARANG
Nama Sekolah :
Madrasah Aliyah Al-Asror
Alamat :
Jl. Legosari Raya No. 02 Patemon
Kecamatan : Gunungpati
Kabupaten : Semarang
Nomor Telepon :
(024) 8507905
Website :
http://maalasror.sch.id/
Nama Kepala Sekolah :
Drs. Sya’roni, S.Pd
Kategori Sekolah :
Swasta
Tahun Didirikan :
1990
Kepemilikan Tanah/Bangunan :
* Luas Tanah/Status Tanah :
* Luas Bangunan :
Visi dan Misi
Visi :
Tinggi Prestasi, Khusyu’ Beribadah, Disiplin dan Terampil, Serta
Berperilaku Akhlaqul Karimah.
Misi :
1.
Melaksanakan
pembeajaran dan bimbingan secara efektif sehingga peserta didik dapat
berkembang secara optimal sesuai dengan potensinya.
2.
Melaksanakan
pembelajaran ekstrakulikuler secara efektif sesuai dengan bakat dan minat
sehingga setiap peserta didik unggul dalam berbagai lomba olahraga, keagamaan,
dan seni.
3.
Menumbuhkan
penghayatan dan pengamalan ajaran Islam ala ahlussunnah wal jama'ah
sehingga peserta didik menjadi khusyu' beribadah, jujur, disiplin, sportif,
tanggung jawab, percaya diri, hormat pada orang tua, dan guru serta menyayangi
sesama.
4.
Mendorong
dan
membantu setiap peserta didik dengan memberikan bekal kecakapan hidup agar
peserta didik dapat mengenali, menggali dan mengembangkan potensi dirinya secara maksimal.
D.
PENGOLAHAN MANAJEMEN KOMPONEN
SEKOLAH DI MA AL-ASROR SEMARANG
1.
Manajemen Peseta didik
Kegiatan manajemen peserta didik di Madrasah Aliyah
al-asror dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) dilakukan melalui sistem
penilaian peringkat nilai dan tes dalam hal keagamaan seperti tes membaca Al
quar’an. Adapun pesyaratan yang harus dipenuhi oleh peserta didik baru yaitu
seperti pada umumnya yaitu dokumen-dokumen seperti ijazah, SKHU, foto copy KK
dan akte kelahiran.
Kuota untuk peserta didik baru di Madrasah Aliyah
al-asror adalah 120 siswa yang bibagi menjadi empat kelas jadi masing-masing
kelas jumlah siswanya ada 30. Kegiatan MOS untuk peserta didik baru biasanya di
laksanakan selama 3 hari yang di isi dengan berbagai kegiatan dengan di
dampingi oleh pengurus osis sekolah dan guru-guru untuk mengenalkan lingkungan
sekolah kepada peserta didik baru, Tempat dilaksanakannya mos dilakukan di
lingkungan sekolah baik diswa dikumpulkan di lapangan atau di aula.
Siswa Madrasah Aliyah al-asror tidak hanya dari santri pondok
pesantren al-asror tetapi banyak juga siswa non pondok seperti dari sekaran,
patemon, dan sekitarnya.
Tata tertib siswa di Madrasah Aliyah al-asror
diberlakukan sistem poin perpasal. Adapun uraian tiap pasal dan bobot pasal
akan dilampirkan pada lembar lampiran dan untuk tingkat kenakalan
terburuk di sekolah diantaranya adalah siswa merokok disekolah, tidak sholat
dengan sangsi point yang sudah ditentukan dan hukuman supaya sholat sendiri di
lapangan, dan yang lebih buruk lagi adalah siswa diketahui tidak berpuasa maka
akan langsung dikeluarkan dari sekolah.
2.
Manajemen Personalia/Organisasi
Kegiatan manajemen personal di Madrasah Aliyah
al-asror diantaranya adalah kegiatan pengadaan pegawai, dan evaluasi kinerja
pendidik. Jumlah guru dan karyawan yang ada di madrasah adalah 25 yaitu 23 guru
dan 2 karyawan. Dan hanya ada satu guru yang belum sarjana dikarenakan guru
tersebut adalah guru yang sudah tua dan senior tetapi sudah sertifikasi, namun
untuk guru muda dan calon guru baru diwajibkan minimal S1.
Pengadaan pegawai, Adapun syarat-syarat bagi pelamar
(calon pegawai baru) di Madrasah Liyah al-asror yaitu :
·
Warga negara
indonesia
·
Perpendidikan
minimal SMA/SMK/MA untuk karyawan dan
minimal S1 untuk guru dan sesuai dengan bidang yang dibutuhkan.
·
Beragama
islam, karena Madrasah Aliyah al-asror merupakan sekolah yang memiliki latar
belakang islami jadi seseorang yang melamar harus beragama islam.
·
Sehat jasmani
dan rohani.
Penempatan pegawai atau personel di Madrasah Aliyah al-asror di sesuaikan
dengan pendidikan dibidang studinya. Untuk evaluasi dan penilaian kinerja, Guru
harus disiplin baik pada saat mengajar ataupun tidak dan pukul 7.00 pagi harus
sudah berada di Madrasah dan paling lambat guru masuk di kelas adalah pukul
7.15. Adapun konsekuensi bagi guru yang tidak disiplin dapat dikenakan
pemotongan gaji.
Program kedepan yang dilakukan para personel untuk kemajuan madrasah
adalah membuat inovasi-inovasi baru untuk meningkatkan kualitas kegiatan belajar
mengajar yang lebih baik lagi agar tercipta lulusan-lulusan madrasah yang
berkompeten dalam hal beragama dan juga ilmu pengetahuan yang luas.
3.
Manajemen Anggaran dan Biaya
Mengenai perencanaan anggaran dan biaya sekolah di
madrasah aliyah al-asror tidak dibahas secara mendetail, salah satu perencanaan
anggaran biaya sekolah untuk masalah perbaikan gedung atau penambahan fasilitas
belajar tidak berpengaruh dengan kenaikan SPP setiap bulannya, karena sudah
dianggarkan sendiri dari tahun sebelumnya.
Dana yang diperoleh untuk anggaran sekolah
diantaranya adalah bantuan dari pemerintah dan biaya SPP.
4.
Manajemen HUSEMAS
Hubungan yang terjalin antara pihak sekolah dengan
masyarakat antara lain dengan adanya
interaksi antara sekolah dengan masyarakat seperti pembagian daging qurban pada
saat idul adha kepada masyarakat sekitar terlebih Madrasah aliyah al-asror juga
merupakan sekolah yang didirikan oleh yayasan pondok pesantren al-asror jadi
interaksi antara madrasah dengan lingkungan masayarakat sekitar sangat dekat.
Masyarakat sebagai sumber informasi yaitu untuk
memantau peserta didik maka diadakan komunikasi atau diskusi panel antar Orang
tua wali murid, tidak hanya untuk kelas XII tetapi juga untuk kelas X dan XI,
pertemuan orang tua wali murid ini bertujuan untuk menjadikan peserta didik yang taat pada ilmu
dan aturan yang berlaku disekolah.
Seputar kegiatan kerja sama antara madrasah dengan
pergutuan tinggi atau pihak lain adalah dengan UNNES (Universitas negeri
semarang) dan pondok pesantren al-asror semarang.
5.
Manajemen Kurikulum
Madrasah Aliyah Al-Asror Semarang tahun 2013 ini
masih menerapkan Kurikulum KTSP (2006) dan belum menerapkan Kurikulum 2013. Hal
ini disebabkan oleh berbagai persoalan, diantaranya belum ada sosialisasi dari
Pemerintah dan Pelatihan dalam pelaksanaan Kurikulum baru tersebut. Sebaian
para pendidik sudah mengetahui jika Pemerintah akan menerapkan Kurikulum baru
tersebut, namun pada Madrasah Aliyah Al-Asror hanya beberapa guru yang dapat
memahami betul mengenai Kurikulum baru tersebut, dan guru lainnya hanya sebatas
mengetahui saja. Tetapi untuk tahun depan Madrasah Aliyah akan menerapkan
Kurikulum yang baru, karena sesuai dengan Keputusan Pemerintah, bahwa tahun
depan semua Satuan Pendidikan wajib menerapkan Kurikulum 2013.
Dalam implementasi kurikulum sebuah praktik dalam pembelajaran dapat
menjadi sebuah bentuk kesempatan pengembangan bagi guru. Melalui penggunaan
kurikulum tertentu dengan siswa, kemudian melaporkan apa yang terjadi dan
merefleksikan ide-ide baru dan kegiatan yang baru, maka guru dapat mempelajari
pola pembelajaran dirinya dan pola pembelajaran siswa. Guru sebagai pengembang
kurikulum telah diberikan kebebasan sesuai amanah Permendiknas 24 tahun 2006
untuk mengembangkan kurikulumnya berdasarkan standar minimal yang telah
ditentukan dalam bentuk Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL).
Dalam implementasinya guru-guru di Madrasah Aliyah Al-Asror yang sudah membuat
adminstrasi program pembelajaran yang meliputi : pemetaan standar kompetensi
dan KD, KKM, program tahunan dan semester, silabus dan RPP, jadwal pelajaran,
tugas siswa, pengembangan diri, remedial dan pengayaan. Dengan menggunakan
berbagai metode pembelajaran, para siswa tidak akan merasa jenuh dalam proses
kegiatan belajar berlangsung.
Pengaruh kurikulum yang diterapkan terhadap perkembangan peserta didik
dan sekolah adalah kualitas dari peserta didik lebih meningkat baik dalam
mengikuti lomba-lomba maupun hasil Ujian
Nasional (UN). Kurikulum yang diterapkan diharapkan dapat memberikan
output yang bagus, sehingga lulusan dari Madrasah Aliyah Al-Asror memiliki keterampilan, kompetensi, berbudi luhur, khusyu’ beribadah, disiplin
serta berperilaku akhlaqul karimah. Hal ini ditunjang oleh kegiatan kurikuler,
kokurikuler, dan ekstrakurikurer yang berjalan beriringan untuk menciptakan
lulusan yang berkualitas.
6.
Manajemen Layanan Khusus
Manajemen layanan khusus terkait dengan layanan
sarana dan prasarana sekolah di Madrasah aliyah al-asror adalah layanan
kesehatan, keamanan, dan perpustakaan.
Perpustakaan dapat menunjang pembelajaran siswa.
Dalam perpustakaan ini tidak hanya memuat buku-buku pelajaran, namun juga
memuat bacaan hiburan untuk siswa seperti buku cerita fiksi dan novel. Di sisi
kanan ruangan akan dijumpai beberapa hasil karya siswa berupa kerajinan tangan.
Selain sebagai tempat unutk meminjam buku, perpustakaan Madrasah Aliyah
al-asror juga berfungsi sebagai tempat KBM.
Adapun sarana dan prasarana lain yang menunjang
kegiatan belajar mengajar adalah :
·
Lab Komputer
·
Mushola
·
Area parkir
dan sarana olah raga
·
Info beasiswa
untuk siswa
·
Pengembangan
kepribadian siswa melalui kegiatan extra kulikuler yg meliputi : BTQ, Pramuka,
MTQ, Drum Band, Rebana, Prncak silat,
Menjahit, TIK, dan Olah raga.
BAB III
PENUTUP
SIMPULAN
Dari
pembahasan diatan dapat disimpulkan bahwa Manajemen sekolah sebenarnya
Komponen-komponen manajemen sekolah merupakan hal yang utama dan sangat
mendukung demi kelangsungan pembelajaran di suatu sekolah sebagai suatu
organisasi. Madrasah Aliyah Al-asror telah menerapkan sistem manajemen yang
baik dimana masing-masig bidang telah di alokasikan pada pengajar yang telah
berkompeten dibidangnya serta pada waktu yang efektif. Sehingga masing-masing
bidang manajemen sekolah dapat berjalan dengan baik, efektif dan efisien.
SARAN
Sebaiknya
pihak sekolah lebih meningkatkan pengembangan manajemen sekolah atau paling
tidak mempertahankan agar kualitas dan mutu sekolah tetap baik dan dapat
bertambah baik.
Setiap
komponen-komponen manajemen sekolah hendaknya lebih meningkatkan pelayanan
untuk pihak internal maupun eksternal.