Sabtu, 16 November 2013

MAKALAH SUPERVISI BERBASIS MANAJEMEN SEKOLAH






SUPERVISI AKADEMIKA DALAM MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah Manajemen Sekolah


Disusun oleh :

                                      Putri Rizka Okta R                       (7101412100)
Dwi Fajar Riyadi                            (7101412016)
Malinda Listia Astuti                      (7101412311)
Riska Ayuna Fuadiya                     (7101412325)
Ervian Ulpramningtyas R             (7101412329)








UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
KATA PENGANTAR


Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah serta inayah-Nya kepada kami sehindapat menyelesaikan Makalah  dengan judul “SUPERVISI AKADEMIKA DALAM MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH” ini tepat pada waktunya.
Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi para mahasiswa selaku calon pendidik dalam hal mengetahui bagaimana peran dan tanggungjawab seorang Guru atau pendidik terhadap siswa-siswanya, dan penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami sampaikanterimakasih pada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.









Penyusun





BAB II
PENDAHULUAN


A.      LATAR BELAKANG
Melihat kondisi pendidikan kita saat ini, maka kita dapat merasakan kurangnya pendidikan kita dalam segi mutu. Ini bisa direfleksikan dengan banyaknya pengangguran di Indonesia. Banyaknya pengangguran ini merupakan dampak langsung dan sistemik dari kualitas hasil dari pendidikan yang rendah sehingga mereka yang telah lulus menempuh pendidikan sukar bersaing dengan orang lain demi mendapatkan pekerjaan yang layak karena tidak terpenuhinya kualifikasi pasar pegawai. Maka dalam hal ini penyelenggaraan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru harus diperhatikan.
Masalah penyelenggaraan belajar mengajar ini adalah menyangkut tentang kualitas guru itu sendiri, diantaranya yang terkait adalah masalah kualitas mengajar dari guru tersebut. Untuk itu, perlu adanya proses pengawasan dan pembinaan terus menerus dan kontinu. Masalah ini berhubungan erat dengan supervisi pendidikan yang dilakukan oleh kepala sekolah selalu pemimpin kepada guru-gurunya. Dengan adanya aktivitas ini,diharapkan langsung dapat memperbaiki situasi belajar mengajar dari yang sebelumnya. Dari uraian tersebut, maka penulis mencoba menuangkan permasalahan tersebut dalam makalah ini yang berjudul “Supervisi Akademik Dalam Manajemen Berbasis Sekolah”.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa yang dimaksud dengan supervisi?
2.      Apa saja tujuan dari supervisi?
3.      Apa saja fungsi supervisi?
4.      Bagaimana teknik-teknik dalam supervisi?
5.      Bagaimana prinsip-prinsip dalam supervisi?
6.      Siapa saja tenaga-tenaga dalam pelaksanaan supervisi?

C.    TUJUAN
1.      Untuk mengertahui apa yang dimaksud dengan supervisi
2.      Untuk mengetahui tujuan dari supervisi
3.      Untuk mengetahui fungsi supervisi
4.      Untuk mengetahui bagaimana teknik-teknik supervisi
5.      Untuk mengetahui bagaimana prinsip-prinsip supervisi
6.      Untuk mengetahui siapa saja tenaga-tenaga yang melakukan supervisi

D.    MANFAAT
Dengan adanya makalah ini, penulis berharap hasil pembahasan yang ada dapat menjadi pengetahuan baru untuk pembaca mengenai pengelolaan supervisi, khususnya supervisi akademik dalam manajemen sekolah. Pemahaman yang tumbuh penulis harapakan menjadi bekal kedepannya jika nantinya kita menjadi seorang supervisor pendidikan.














BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Supervisi
Supervisi diadopsi dari bahasa Inggris "supervision" yang berarti pengawasan atau kepengawasan. Secara morfologis supervisi berasal dari kata super yang berarti atas, lebih dan visi, berarti penglihatan, atau pandangan. Seorang supervisor memiliki kelebihan dalam banyak hal, seperti penglihatan, pandangan, pendidikan, pengalaman, kedudukan dan sebagainya.
Definisi supervisi menurut para ahli :
1.      P. Adam dan Frank G. Diecky, supervisi adalah program yang terencana untuk memperbaiki pengajaran.
2.      Dalarn Carter Good’s Dictionary of Education, dikemukakan bahwa suversisi adalah segala usaha pejabat sekolah dalam memimpin guru-guru dan tenaga kependidikan lainnya untuk memperbaiki pengajaran, menstimulasi, menyeleksi pertumbuhan dan perkembangan jabatan-jabatan guru, menyeleksi, dan merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan pengajaran dan metode-metode mengajar serta evaluasi pembelajaran.
3.      Pidarta (1988) dengan mengutip pendapat jones, bahwa supervisi adalah bagian yang tidak terpisahkan dari seluruh proses administrasi pendidikan yang ditujukan terutama untuk mengembangkan efektivitas kinerja personalia sekolah yang berhubungan dengan tugas-tugas utama pendidikan.
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas dapat di definisikan bahwa supervisi adalah pengarah dan pengendalian seorang atasan kepada tingkat karyawan yang ada di bawahnya dalam suatu organisasi.
Orang yang menjalankan kegiatan supervisi biasa di sebut Supervisor. Yang di sebut Supervisor bukan hanya pejabat/petugas dari kantor pembinaan, kepala sekolah, guru-guru dan bahkan murid pun dapat disebut sebagai supervisor, misalnya diserahi tugas untuk menjadi ketua kelas atau kelompoknya.
Pada hakikatnya supervisi mengandung beberapa kegiatan pokok yaitu pembinaaan secara berlanjut melalui pengambangan profesional personil dan perbaikan situasi belajar-mengajar, dengan sasaran akhir pencapaian tujuan pendidikan dan pertumbunhan pribadi peserta didik. Dengan kata lain dalam supervisi ada proses pelayanan untuk membantu atau membimbing guru-guru dalam perbaikan dan peningkatan kompetensi profesional guru. Perbaikan dan peningkatan kompetensi tersebut kemudian diaplikasikan dalam proses belajar-mengajar sehingga tercipta situasi belajar-mengajar yang lebih menyenangkan, lebih mendorong kreativitas, dan pada akhirnya dapat menghasilkan output yang maksimal.

B.     Tujuan Supervisi
Tujuan supervisi dalam bidang pendidikan adalah perbaikan dan perkembangan proses belajar mengajar secara total, ini berarti bahwa tujuan supervisi tidak hanya untuk memperbaiki mutu mengajar guru, tetapi juga membina pertumbuhan profesi guru termasuk di dalamnya pengadaan fasilitas yang menunjang kelancaran proses belajar mengajar, peningkatan mutu pengetahuan dan keterampilan guru-guru, pemberian bimbingan dan pembinaan dalam hal implementasi kurikulum, pemilihan dan penggunaan metode mengajar, alat-alat pelajaran, prosedur dan teknik evaluasi pengajaran. Supervisi yang baik mengarahkan perhatiannya pada dasar-dasar pendidikan dan cara-cara belajar serta perkembangannya dalam pencapaian tujuan umum pendidikan. Fokusnya bukan pada seorang atau sekelompok orang, akan tetapi semua orang seperti guru-guru, para pegawai, dan kepala sekolah lainnya adalah teman sekerja yang sama-sama bertujuan mengembangkan situasi yang memungkinkan terciptanya kegiatan belajar mengajar yang baik.
Adapun tujuan supervisi yang dikemukakan oleh para ahli yaitu
1.      Mulyasa (2002), merumuskan bahwa tujuan supervisi sebagai bantuan dan kemudahan yang diberikan kepada guru untuk belajar bagaimana meningkatkan kemampuan mereka guna mewujudkan tujuan belajar. Dengan supervisi diharapkan kegiatan belajar mengajar menjadi lebih baik.
2.      Suhertian (1981), merumuskan tujuan supervisi menjadi 10 yaitu :
a)      Membantu guru melihat den dangan jelas tujuan pendidikan.
b)      Membantu guru dalam membimbing pengalaman belajar murid.
c)      Membantu guru dalam menggunakan sumber pengalaman belajar.
d)     Membantu guru dalam menggunakan metode dan alat pelajaran modern.
e)      Membantu guru dalam memenuhi kebutuhan belajar murid.
f)       Membantu guru dalam menilai kemajuan murid dan hasil pekerjaan guru itu sendiri.
g)      Membantu guru dalam membina reaksi mental atau moral kerja guru dalam rangka pertumbuhan pribadi dan jabatan mereka.
h)      Membantu guru di sekolah sehingga mereka merasa gembira dengan tugas yang diperolehnya.
i)        Membantu guru agar lebih mudah mengadakan penyesuaian terhadap masyarakat, dan cara-cara menggunakan sumber masyarakat dan seterusnya.
j)        Membantu guru agar waktu dan tenaga guru tercurahkan sepenuhnya dalam pembinaan sekolah.
Dari beberapa pendapat diatas sebenarnya masih banyak lagi pendapat para ahli mengenai tujuan dari supervisi dibidang pendidikan yang sebenarnya memiliki inti yang sama yaitu dapat membantu para guru dalam pengambangan dan perbaikan peserta didik agar mampu menjadi pribadi yang kreatif dan inovatif. Untuk dapat mencapai tujuan dari supervisi diperlukan adanya kerjasama, partisipasi, dan kolaborasi antara supervisor dan bawahannya, tidak didasarkan atas paksaan ataupun ancaman, artinya bawahan dapat mematuhi aturan dari supervisor dan mau bekerja dengan sepenuh hati untuk mencapai tujuan dalam organisasi.
C.      Fungsi Supervisi
Secara umum fungsi supervisi adalah perbaikan pengajaran, namun sejalan dengan banyaknya pengertian/definisi menurut sudut pandang masing-masing ahli, fungs supervise menunjukkan keberagaman.Namun demikian dapat ditarik satu persamaan bahwa peran utama supervisi adalah untuk “perbaikan pengajaran”.Untuk membuktikannya berikut ini fungsi supervise dari beberapa tokoh ahli :          
1.    Fraseth Jane “memberi bantuan kepada program pendidikan melalui bermacam cara sehingga kualitas kehidupan akan diperbaiki oleh karenanya”
2.    Ayer Fred E.“memelihara program pengajaran yang ada sebaik-baiknya sehingga ada perbaikan”
3.    Kimball Wiles “Fungsi dasar supervise adalah memperbaiki situasi belajar anak-anak”
4.    Swearingen memberikan delapan fungs supervise :
a)      Mengkoordinir semua usaha sekolah, yaitu Koordinasi yang baik diperlukan terhadap semua usaha sekolah untuk mengikuti perkembangan sekolah yang makin bertambah luas dan usaha-usaha sekolah yang makin menyebar, diantaranya: Usaha tiap guru, Usaha-usaha sekolah, Usaha-usaha pertumbuhan jabatan.
b)      Melengkapi kepemimpinan kepala sekolah, yaitu melatih dan memperlengkapi guru-guru agar mereka memiliki ketrampilan dan kepemimpinan dalam kepemimpinan sekolah
c)      Memperluas pengalaman guru-guru, yaitu memberi pengalaman-pengalaman baru kepada anggota-anggota staff sekolah, sehingga selalu anggota staff makin hari makin bertambah pengalaman dalam hal mengajarnya.
d)     Menstimulir usaha-usaha yang kreatif, yaitu kemampuan untuk menstimulir segala daya kreasi baik bagi anak-anak, orang yang dipimpinnya dan bagi dirinya sendiri.
e)      Memberikan fasiltas dan penilaian yang terus-menerus, yaitu Penilaian terhadap setiap usaha dan program sekolah misalnya, memiliki bahan-bahan pengajaran, buku-buku pengajaran, perpustakaan, cara mengajar, kemajuan murid-   muridnya harus bersifat menyeluruh dan kontinyu.
f)       Menganalisa situasi belajar dan mengajar, yaitu Situasi belajar merupakan situasi dimana semua faktor yang memberi kemungkinan bagi guru dalam memberi pengalaman belajar kepada murid untuk mencapai tujuan pendidikan.
g)      Memberikan pengetahuan dan skill kepada setiap anggota staf, yaitu Supervisi berfungsi memberi stimulus dan membantu guru agar mereka memperkembangkan pengetahuan dan ketrampilan dalam belajar.
h)      Mengintegrasikan tujuan pendidikan dan membantu meningkatkan kemampuan mengajar guru-guru, yaitu fungsi supervisi di sini adalah membantu setiap individu, maupun kelompok agar sadar akan nilai-nilai yang akan dicapai itu, memungkinkan penyadaran akan kemampuan diri sendiri.


D.    Teknik Supervisi
Keberhasilan supervisi juga ditentukan oleh tepatnya pemilihan teknik supervise yang dilakukan. Ada sejumlah teknik supervisi, antara lain :
1.      Kunjungan dan observsi kelas
Kunjungan dan observasi kelas adalah teknik pembinaan guru oleh kepala sekolah, pengawas, dan pembina lainnya dalam rangka mengamati pelaksanaan proses belajar mengajar sehingga memperoleh data yang diperlukan dalam rangka pembinaan guru. Tujuan kunjungan ini adalah semata-mata untuk menolong guru dalam mengatasi kesulitan atau masalah mereka di dalam kelas dan mencari alternatif pemecahannya.
2.      Pembicaraan individual
Teknik ini merupakan tindak lanjut dari hasil kunjungan dan observasi kelas yang kemudian dibahas lebih lanjut untuk mencari kesepakatan solusi untuk pemecahan masalah yang dihadapi oleh guru.
3.      Diskusi kelompok
Dalam teknik ini setiap anggota memberikan sumbangan pemikiran untuk mengatasi masalah pendidikan yang dihadapi. Ada interaksi, berbagi pengalaman dan pengetahuan, saling melengkapi antara anggota kelompok. Kepala sekolah atau supervisior adalah mendorong dan memotivasi anggota kelompok serta mengkoordinasikannya.

E.       Prinsip-prinsip Supervisi
1.      Praktis : dapat di kerjakan, sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.
2.      Fungsional : dapat berfungsi sebagai sumber informasi bagi pengembangan manjadi pendidikan dan peningkatan proses belajar mengajar.
3.      Relevansi : pelaksanaan supervisi seharusnya sesuai dan menunjang pelaksanaan yang berlaku.
4.      Ilmiah : supervisi perlu dilaksanakan secara :
a)      Sistematis.
b)      Obyektif.
c)      menggunakan prosedur dan instrumen yang shahih dan terandalkan.
d)     didasarkan pada pendekatan sistem.
5.      Demokrasi   : supervisi sesuai dengan prinsip demokrasi maka proses yang ditempuh untuk  pengambilan keputusan.
6.      Fooperatif : mengharuskan adanya semangat kerjasama antar supervisior dengan si- tersupervisi (guru).
7.      konstruktif  : mendorong kepada bawahan yang di bimbing untuk memperbaiki kelemahan-   kelemahan atau kekurangan.

F.       Tenaga Supervisi
Yang menjai tenaga supervisi adalah :
1.      kepala sekolah terhadap guru-guru.
2.      pemilik Tk/SD,SLB terhadap kepala atau guru TK,SD, dan SLB dan kebudayaan.
3.      Kepala seksi TK,SD,SLB,(Tingkat kabupaten/kodya) terhadap pemilikTK,SD,SLB/kepala sekolah dan kebudayaan.
4.      Kepala bidang pendidikan Dasar/Pendidik Guru terhadap Kepala seksi TK,SD,SLB/ Pemilik          berdasarkan struktur mekanisme yang berlaku.
5.      Kepala Bidang Pendidikan Menengah Umum terhadap kepala sekolah SMP,SMA.










BAB III
PENUTUP

SIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan supervisi merupakan sebuah proses aktivitas yang sangat penting dilakukan dalam tubuh sekolah, karena di dalamnya memuat proses pemerhatian, pembinaan, perbaikan dan pengembangan professional guru dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini dalam jangka panjang juga berdampak sangat baik untuk meningkatkan dan mempertahankan kemajuan belajar peserta didik. Walaupun sasaran supervisi ini dikhususkan kepada guru, namun dampak dari itu semua juga baik demi kemajuan prestasi belajar peserta didik, karena hasil dari kegiatan supervisi tersebut nantinya akan meningkatkan kemampuan dan kualitas guru dalam memberikan pengajaran.

SARAN
Bagi semua masyarakat pendidikan , khususnya para orang tua, diharapkan dapat berperan aktif memantau kondisi anaknya, khususnya dalam hal prestasi belajar anak, hal ini dapat membantu supervisor dalam mensupervisi guru – guru.

DAFTAR PUSTAKA

Sutomo dkk, 2012. Manajemen Sekolah. Universitas Negeri Semarang press
http://ugisupriatna.blogspot.com/2013/05/makalah-supervisi-pendidikan.

1 komentar: