SUPERVISI
AKADEMIKA DALAM MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
Makalah ini disusun untuk
melengkapi tugas mata kuliah Manajemen Sekolah
Disusun oleh :
Putri Rizka Okta R (7101412100)
Dwi Fajar Riyadi (7101412016)
Malinda Listia Astuti (7101412311)
Riska Ayuna Fuadiya (7101412325)
Ervian Ulpramningtyas R (7101412329)
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat, hidayah serta inayah-Nya kepada kami sehindapat menyelesaikan
Makalah dengan judul “SUPERVISI
AKADEMIKA DALAM MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH” ini tepat pada waktunya.
Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi
para mahasiswa selaku calon pendidik dalam hal mengetahui bagaimana peran dan
tanggungjawab seorang Guru atau pendidik terhadap siswa-siswanya, dan penyusun
menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami sampaikanterimakasih pada semua
pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai
akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.
Penyusun
BAB
II
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Melihat
kondisi pendidikan kita saat ini, maka kita dapat merasakan kurangnya
pendidikan kita dalam segi mutu. Ini bisa direfleksikan dengan banyaknya
pengangguran di Indonesia. Banyaknya pengangguran ini merupakan dampak langsung
dan sistemik dari kualitas hasil dari pendidikan yang rendah sehingga mereka
yang telah lulus menempuh pendidikan sukar bersaing dengan orang lain demi
mendapatkan pekerjaan yang layak karena tidak terpenuhinya kualifikasi pasar
pegawai. Maka dalam hal ini penyelenggaraan belajar mengajar yang dilakukan
oleh guru harus diperhatikan.
Masalah
penyelenggaraan belajar mengajar ini adalah menyangkut tentang kualitas guru
itu sendiri, diantaranya yang terkait adalah masalah kualitas mengajar dari
guru tersebut. Untuk itu, perlu adanya proses pengawasan dan pembinaan terus
menerus dan kontinu. Masalah ini berhubungan erat dengan supervisi pendidikan
yang dilakukan oleh kepala sekolah selalu pemimpin kepada guru-gurunya. Dengan
adanya aktivitas ini,diharapkan langsung dapat memperbaiki situasi belajar
mengajar dari yang sebelumnya. Dari uraian tersebut, maka penulis mencoba
menuangkan permasalahan tersebut dalam makalah ini yang berjudul “Supervisi
Akademik Dalam Manajemen Berbasis Sekolah”.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1. Apa
yang dimaksud dengan supervisi?
2. Apa
saja tujuan dari supervisi?
3. Apa
saja fungsi supervisi?
4. Bagaimana
teknik-teknik dalam supervisi?
5. Bagaimana
prinsip-prinsip dalam supervisi?
6. Siapa
saja tenaga-tenaga dalam pelaksanaan supervisi?
C.
TUJUAN
1. Untuk
mengertahui apa yang dimaksud dengan supervisi
2. Untuk
mengetahui tujuan dari supervisi
3. Untuk
mengetahui fungsi supervisi
4. Untuk
mengetahui bagaimana teknik-teknik supervisi
5. Untuk
mengetahui bagaimana prinsip-prinsip supervisi
6. Untuk
mengetahui siapa saja tenaga-tenaga yang melakukan supervisi
D.
MANFAAT
Dengan
adanya makalah ini, penulis berharap hasil pembahasan yang ada dapat menjadi
pengetahuan baru untuk pembaca mengenai pengelolaan supervisi, khususnya
supervisi akademik dalam manajemen sekolah. Pemahaman yang tumbuh penulis
harapakan menjadi bekal kedepannya jika nantinya kita menjadi seorang
supervisor pendidikan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Supervisi
Supervisi
diadopsi dari bahasa Inggris "supervision" yang berarti pengawasan
atau kepengawasan. Secara morfologis supervisi berasal dari kata super yang
berarti atas, lebih dan visi, berarti penglihatan, atau pandangan. Seorang
supervisor memiliki kelebihan dalam banyak hal, seperti penglihatan, pandangan,
pendidikan, pengalaman, kedudukan dan sebagainya.
Definisi supervisi menurut para ahli :
1. P.
Adam dan Frank G. Diecky, supervisi adalah program yang terencana untuk
memperbaiki pengajaran.
2. Dalarn
Carter Good’s Dictionary of Education,
dikemukakan bahwa suversisi adalah segala usaha pejabat sekolah dalam memimpin
guru-guru dan tenaga kependidikan lainnya untuk memperbaiki pengajaran,
menstimulasi, menyeleksi pertumbuhan dan perkembangan jabatan-jabatan guru,
menyeleksi, dan merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan pengajaran dan
metode-metode mengajar serta evaluasi pembelajaran.
3. Pidarta
(1988) dengan mengutip pendapat jones, bahwa supervisi adalah bagian yang tidak
terpisahkan dari seluruh proses administrasi pendidikan yang ditujukan terutama
untuk mengembangkan efektivitas kinerja personalia sekolah yang berhubungan
dengan tugas-tugas utama pendidikan.
Berdasarkan
pengertian-pengertian diatas dapat di definisikan bahwa supervisi adalah
pengarah dan pengendalian seorang atasan kepada tingkat karyawan yang ada di
bawahnya dalam suatu organisasi.
Orang
yang menjalankan kegiatan supervisi biasa di sebut Supervisor. Yang di sebut
Supervisor bukan hanya pejabat/petugas dari kantor pembinaan, kepala sekolah,
guru-guru dan bahkan murid pun dapat disebut sebagai supervisor, misalnya
diserahi tugas untuk menjadi ketua kelas atau kelompoknya.
Pada
hakikatnya supervisi mengandung beberapa kegiatan pokok yaitu pembinaaan secara
berlanjut melalui pengambangan profesional personil dan perbaikan situasi
belajar-mengajar, dengan sasaran akhir pencapaian tujuan pendidikan dan
pertumbunhan pribadi peserta didik. Dengan kata lain dalam supervisi ada proses
pelayanan untuk membantu atau membimbing guru-guru dalam perbaikan dan
peningkatan kompetensi profesional guru. Perbaikan dan peningkatan kompetensi
tersebut kemudian diaplikasikan dalam proses belajar-mengajar sehingga tercipta
situasi belajar-mengajar yang lebih menyenangkan, lebih mendorong kreativitas,
dan pada akhirnya dapat menghasilkan output yang maksimal.
B.
Tujuan
Supervisi
Tujuan
supervisi dalam bidang pendidikan adalah perbaikan dan perkembangan proses
belajar mengajar secara total, ini berarti bahwa tujuan supervisi tidak hanya
untuk memperbaiki mutu mengajar guru, tetapi juga membina pertumbuhan profesi
guru termasuk di dalamnya pengadaan fasilitas yang menunjang kelancaran proses
belajar mengajar, peningkatan mutu pengetahuan dan keterampilan guru-guru,
pemberian bimbingan dan pembinaan dalam hal implementasi kurikulum, pemilihan
dan penggunaan metode mengajar, alat-alat pelajaran, prosedur dan teknik
evaluasi pengajaran. Supervisi yang baik mengarahkan perhatiannya pada
dasar-dasar pendidikan dan cara-cara belajar serta perkembangannya dalam
pencapaian tujuan umum pendidikan. Fokusnya bukan pada seorang atau sekelompok
orang, akan tetapi semua orang seperti guru-guru, para pegawai, dan kepala
sekolah lainnya adalah teman sekerja yang sama-sama bertujuan mengembangkan
situasi yang memungkinkan terciptanya kegiatan belajar mengajar yang baik.
Adapun
tujuan supervisi yang dikemukakan oleh para ahli yaitu
1. Mulyasa
(2002), merumuskan bahwa tujuan supervisi sebagai bantuan dan kemudahan yang
diberikan kepada guru untuk belajar bagaimana meningkatkan kemampuan mereka
guna mewujudkan tujuan belajar. Dengan supervisi diharapkan kegiatan belajar
mengajar menjadi lebih baik.
2. Suhertian
(1981), merumuskan tujuan supervisi menjadi 10 yaitu :
a) Membantu
guru melihat den dangan jelas tujuan pendidikan.
b) Membantu
guru dalam membimbing pengalaman belajar murid.
c) Membantu
guru dalam menggunakan sumber pengalaman belajar.
d) Membantu
guru dalam menggunakan metode dan alat pelajaran modern.
e) Membantu
guru dalam memenuhi kebutuhan belajar murid.
f) Membantu
guru dalam menilai kemajuan murid dan hasil pekerjaan guru itu sendiri.
g) Membantu
guru dalam membina reaksi mental atau moral kerja guru dalam rangka pertumbuhan
pribadi dan jabatan mereka.
h) Membantu
guru di sekolah sehingga mereka merasa gembira dengan tugas yang diperolehnya.
i)
Membantu guru agar lebih mudah
mengadakan penyesuaian terhadap masyarakat, dan cara-cara menggunakan sumber
masyarakat dan seterusnya.
j)
Membantu guru agar waktu dan tenaga guru
tercurahkan sepenuhnya dalam pembinaan sekolah.
Dari beberapa pendapat diatas sebenarnya
masih banyak lagi pendapat para ahli mengenai tujuan dari supervisi dibidang pendidikan
yang sebenarnya memiliki inti yang sama yaitu dapat membantu para guru dalam
pengambangan dan perbaikan peserta didik agar mampu menjadi pribadi yang
kreatif dan inovatif. Untuk dapat mencapai tujuan dari supervisi diperlukan
adanya kerjasama, partisipasi, dan kolaborasi antara supervisor dan bawahannya,
tidak didasarkan atas paksaan ataupun ancaman, artinya bawahan dapat mematuhi
aturan dari supervisor dan mau bekerja dengan sepenuh hati untuk mencapai
tujuan dalam organisasi.
C.
Fungsi
Supervisi
Secara
umum fungsi supervisi adalah perbaikan pengajaran, namun sejalan dengan
banyaknya pengertian/definisi menurut sudut pandang masing-masing ahli, fungs
supervise menunjukkan keberagaman.Namun demikian dapat ditarik satu persamaan
bahwa peran utama supervisi adalah untuk “perbaikan pengajaran”.Untuk
membuktikannya berikut ini fungsi supervise dari beberapa tokoh ahli :
1.
Fraseth Jane “memberi bantuan kepada
program pendidikan melalui bermacam cara sehingga kualitas kehidupan akan
diperbaiki oleh karenanya”
2.
Ayer Fred E.“memelihara program
pengajaran yang ada sebaik-baiknya sehingga ada perbaikan”
3.
Kimball Wiles “Fungsi dasar supervise
adalah memperbaiki situasi belajar anak-anak”
4.
Swearingen memberikan delapan fungs
supervise :
a)
Mengkoordinir semua usaha sekolah, yaitu
Koordinasi yang baik diperlukan terhadap semua usaha sekolah untuk mengikuti
perkembangan sekolah yang makin bertambah luas dan usaha-usaha sekolah yang
makin menyebar, diantaranya: Usaha tiap guru, Usaha-usaha sekolah, Usaha-usaha
pertumbuhan jabatan.
b)
Melengkapi kepemimpinan kepala sekolah,
yaitu melatih dan memperlengkapi guru-guru agar mereka memiliki ketrampilan dan
kepemimpinan dalam kepemimpinan sekolah
c)
Memperluas pengalaman guru-guru, yaitu memberi
pengalaman-pengalaman baru kepada anggota-anggota staff sekolah, sehingga
selalu anggota staff makin hari makin bertambah pengalaman dalam hal
mengajarnya.
d)
Menstimulir usaha-usaha yang kreatif,
yaitu kemampuan untuk menstimulir segala daya kreasi baik bagi anak-anak, orang
yang dipimpinnya dan bagi dirinya sendiri.
e)
Memberikan fasiltas dan penilaian yang
terus-menerus, yaitu Penilaian terhadap setiap usaha dan program sekolah
misalnya, memiliki bahan-bahan pengajaran, buku-buku pengajaran, perpustakaan,
cara mengajar, kemajuan murid- muridnya
harus bersifat menyeluruh dan kontinyu.
f)
Menganalisa situasi belajar dan mengajar,
yaitu Situasi belajar merupakan situasi dimana semua faktor yang memberi
kemungkinan bagi guru dalam memberi pengalaman belajar kepada murid untuk
mencapai tujuan pendidikan.
g)
Memberikan pengetahuan dan skill kepada
setiap anggota staf, yaitu Supervisi berfungsi memberi stimulus dan membantu
guru agar mereka memperkembangkan pengetahuan dan ketrampilan dalam belajar.
h)
Mengintegrasikan tujuan pendidikan dan
membantu meningkatkan kemampuan mengajar guru-guru, yaitu fungsi supervisi di
sini adalah membantu setiap individu, maupun kelompok agar sadar akan
nilai-nilai yang akan dicapai itu, memungkinkan penyadaran akan kemampuan diri sendiri.
D.
Teknik
Supervisi
Keberhasilan
supervisi juga ditentukan oleh tepatnya pemilihan teknik supervise yang
dilakukan. Ada sejumlah teknik supervisi, antara lain :
1. Kunjungan
dan observsi kelas
Kunjungan
dan observasi kelas adalah teknik pembinaan guru oleh kepala sekolah, pengawas,
dan pembina lainnya dalam rangka mengamati pelaksanaan proses belajar mengajar
sehingga memperoleh data yang diperlukan dalam rangka pembinaan guru. Tujuan
kunjungan ini adalah semata-mata untuk menolong guru dalam mengatasi kesulitan
atau masalah mereka di dalam kelas dan mencari alternatif pemecahannya.
2. Pembicaraan
individual
Teknik
ini merupakan tindak lanjut dari hasil kunjungan dan observasi kelas yang
kemudian dibahas lebih lanjut untuk mencari kesepakatan solusi untuk pemecahan
masalah yang dihadapi oleh guru.
3. Diskusi
kelompok
Dalam teknik ini setiap
anggota memberikan sumbangan pemikiran untuk mengatasi masalah pendidikan yang
dihadapi. Ada interaksi, berbagi pengalaman dan pengetahuan, saling melengkapi
antara anggota kelompok. Kepala sekolah atau supervisior adalah mendorong dan
memotivasi anggota kelompok serta mengkoordinasikannya.
E.
Prinsip-prinsip
Supervisi
1. Praktis
: dapat di kerjakan, sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.
2. Fungsional
: dapat berfungsi sebagai sumber informasi bagi pengembangan manjadi pendidikan
dan peningkatan proses belajar mengajar.
3. Relevansi
: pelaksanaan supervisi seharusnya sesuai dan menunjang pelaksanaan yang
berlaku.
4. Ilmiah
: supervisi perlu dilaksanakan secara :
a) Sistematis.
b) Obyektif.
c) menggunakan
prosedur dan instrumen yang shahih dan terandalkan.
d) didasarkan
pada pendekatan sistem.
5. Demokrasi : supervisi sesuai dengan prinsip demokrasi
maka proses yang ditempuh untuk pengambilan keputusan.
6. Fooperatif
: mengharuskan adanya semangat kerjasama antar supervisior dengan si- tersupervisi
(guru).
7. konstruktif : mendorong kepada bawahan yang di bimbing
untuk memperbaiki kelemahan- kelemahan
atau kekurangan.
F.
Tenaga
Supervisi
Yang
menjai tenaga supervisi adalah :
1. kepala
sekolah terhadap guru-guru.
2. pemilik
Tk/SD,SLB terhadap kepala atau guru TK,SD, dan SLB dan kebudayaan.
3. Kepala
seksi TK,SD,SLB,(Tingkat kabupaten/kodya) terhadap pemilikTK,SD,SLB/kepala sekolah
dan kebudayaan.
4. Kepala
bidang pendidikan Dasar/Pendidik Guru terhadap Kepala seksi TK,SD,SLB/ Pemilik berdasarkan struktur mekanisme yang
berlaku.
5. Kepala
Bidang Pendidikan Menengah Umum terhadap kepala sekolah SMP,SMA.
BAB III
PENUTUP
SIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa
kegiatan supervisi merupakan sebuah proses aktivitas yang sangat penting
dilakukan dalam tubuh sekolah, karena di dalamnya memuat proses pemerhatian,
pembinaan, perbaikan dan pengembangan professional guru dalam kegiatan
pembelajaran. Hal ini dalam jangka panjang juga berdampak sangat baik untuk
meningkatkan dan mempertahankan kemajuan belajar peserta didik. Walaupun
sasaran supervisi ini dikhususkan kepada guru, namun dampak dari itu semua juga
baik demi kemajuan prestasi belajar peserta didik, karena hasil dari kegiatan
supervisi tersebut nantinya akan meningkatkan kemampuan dan kualitas guru dalam
memberikan pengajaran.
SARAN
Bagi semua masyarakat pendidikan , khususnya para
orang tua, diharapkan dapat berperan aktif memantau kondisi anaknya, khususnya
dalam hal prestasi belajar anak, hal ini dapat membantu supervisor dalam
mensupervisi guru – guru.
DAFTAR PUSTAKA
Sutomo dkk, 2012.
Manajemen Sekolah. Universitas Negeri Semarang press
http://ugisupriatna.blogspot.com/2013/05/makalah-supervisi-pendidikan.
matursuwun dan salam kenal...
BalasHapus